Presiden Joe Biden pada Kamis (17/10) menyatakan bahwa pembunuhan Yahya Sinwar, pemimpin Hamas, oleh pasukan Israel adalah perkembangan positif yang membuka peluang untuk membebaskan sandera dan mengakhiri konflik di Gaza. Biden, saat tiba di Berlin untuk kunjungan singkat, menekankan perlunya gencatan senjata dan perbaikan kondisi global
"Saatnya melangkah maju... Menuju gencatan senjata di Gaza, memastikan kita menuju arah yang lebih baik untuk dunia," ujarnya, seperti dilaporkan oleh AP pada Jumat (18/10). Biden juga menyatakan bahwa perang harus segera diakhiri dan sandera harus dibebaskan.
Pejabat Amerika Serikat menunjukkan optimisme bahwa pembunuhan Sinwar, yang disebut oleh penasihat keamanan nasional Jake Sullivan sebagai "hambatan besar bagi perdamaian," dapat menghidupkan kembali negosiasi gencatan senjata yang sebelumnya terhenti. Juru bicara Kementerian Luar Negeri AS, Matthew Miller, menambahkan bahwa dengan tersingkirnya Sinwar dari medan perang, ada peluang baru untuk melanjutkan pembicaraan.
Biden juga berbicara melalui telepon dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, mengucapkan selamat atas misi yang berhasil menewaskan Sinwar, serta membahas upaya memanfaatkan momen ini untuk membebaskan sandera dan mengakhiri konflik dengan memastikan keamanan Israel dan mencegah Hamas menguasai Gaza lagi.
Namun, Netanyahu menegaskan bahwa perang belum selesai. Selain membebaskan sandera, ia menekankan perlunya Israel mempertahankan kendali di Gaza untuk mencegah Hamas memperkuat persenjataannya, yang berpotensi memperpanjang konflik.
Biden berencana mengirim Menteri Luar Negeri Antony Blinken ke Israel dalam beberapa hari mendatang. Sebelumnya, Biden membandingkan reaksi atas kematian Sinwar dengan pembunuhan pemimpin al-Qaeda Osama bin Laden, yang bertanggung jawab atas serangan 11 September 2001. Ia menekankan bahwa pembunuhan Sinwar, dalang serangan 7 Oktober 2023 di Israel, menunjukkan bahwa teroris tidak bisa lolos dari keadilan.
Israel menyebut setidaknya 1.200 orang tewas dalam serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, sementara sekitar 100 sandera masih ditahan di Gaza. Serangan balasan Israel sejak hari itu telah menewaskan lebih dari 42.000 warga Palestina di Gaza.
Biden juga menyatakan bahwa dengan kematian Sinwar, ada peluang untuk menciptakan "hari berikutnya" di Gaza tanpa Hamas dan untuk mencapai penyelesaian politik yang menguntungkan warga Israel dan Palestina. Ia memuji pasukan khusus AS dan intelijen yang membantu Israel melacak Sinwar dan pemimpin Hamas lainnya selama setahun terakhir, meskipun operasi yang menewaskan Sinwar dilakukan oleh Israel.
Sullivan mengatakan bahwa "penyingkiran" Sinwar membuka peluang untuk memulangkan para sandera.
google-site-verification: google0debe20b1e5a7b54.html
ReplyDelete